Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, Selamat Datang di 2Tsuraya Webblog, Terima Kasih atas kunjungannya

Laman

Minggu, 15 Oktober 2017

KURIKULUM 2013 SD/MI

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi
kedua dimensi tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas).
Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) Penguatan pola pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut.
1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

Jika kita semua menyadari pentingnya implementasi Kurikulum 2013 sebagai modal untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia, untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan global yang sudah di depan mata, maka sudah selayaknyalah kita mendukung dengan penuh optimisme akan pelaksanaan Kurikulum 2013 ini. 
BAGAIMANA DENGAN ANDA???

Referensi : 
Bahan Diklat Implementasi Kurikulum 2013, Kemdikbud RI.

11 komentar:

  1. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
    Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama,bagaimana cara guru mengetahui gaya belajar yg diinginkan siswa pak...

    BalasHapus
  2. kurikulum 2013 sangat tepat untuk membentuk karakter guru dan siswa

    BalasHapus
  3. kurikulum 2013 sangat baik di terapkan karena kurikulum 2013 dalam implementasinya mengarah pada pendidikan karakter. kurikulum 2013 merupakan penyepurnaan dari kurikulum sebelumnya.

    BalasHapus
  4. Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan bukan penyamaran, sehingga sangat bermanfaat untuk pengembangan manusia seutuhnya.

    BalasHapus
  5. K13 menuntut guru lebih kreatif dan berpotensi.

    BalasHapus
  6. Apapun Kurikulumnya tetaplah terdapat fungsi bagi setiap yang terlibat di dalamnya, baik bagi guru, siswa, sekolah maupun pemerintah, yang kesemuanya itu menuju satu arah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

    BalasHapus
  7. kurikulum menjelaskan kepada kita bahwa kurikulum sangat dominan dalam kesuksesan pendidikan.

    BalasHapus
  8. Benar dalam perumusan kurikulum tentu dipengaruhi oleh faktor internal, eksternal,pola fikir , penguatan materi dll.,hanya saja tergantung pelaksana kurikulum di lapangan karena kurikulum yang baik tidaklah menjamin hasil belajarnya baik, namun tidak kalah pentingnya adalah faktor tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam merespon kurikulum ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurikulum kita pasti akan kita laksanakan disekolah sesuai dgn komponen-komponen kurikulum..

      Hapus
  9. Penerapan kurikulum 2013 di sekolah dasar sangat membantu dalam pembentukan karakter guru dan siswa dan dapat mewujudkn siswa aktif dan kreatif

    BalasHapus
  10. pada dasarnya kurikulum memang benar sebagai pedoman dan acuan bagi kita sebagai tenaga pendidik, tetapi tetap tergantung kepada pelaksanaan kurikulum di lapangan.

    BalasHapus

Terima Kasih atas Komentar Anda, kritik dan saran dapat dikirimkan melalui email: almuttahidin@gmail.com