Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, Selamat Datang di 2Tsuraya Webblog, Terima Kasih atas kunjungannya

Laman

Sabtu, 21 Januari 2012

Dahsyatnya SPIRULINA DXN

IIMSAM - Manfaat Spirulina



Setiap hari, sekitar empat puluh ribu anak-anak di seluruh dunia meninggal karena kekurangan gizi dan penyakit-penyakit yang terkait. Kekurangan gizi melemahkan dan mempengaruhi hidup sekitar 852 juta orang di seluruh dunia secara drastis. Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO: 1996), lebih dari penderitaan karena kelaparan, tantangan yang sesungguhnya sekarang ini adalah kekurangan gizi - kekurangan bahan-bahan gizi mikro (vitamin, mineral dan asam-asam amino esensial) yang tidak lagi memungkinkan untuk memastikan pertumbuhan tubuh dan mempertahankan fungsi-fungsinya yang penting.
Kekurangan gizi sangat mengurangi modal manusia dari suatu negara dan berbagai macam dampaknya menghalangi pencapaian universal dari Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa. Terutama negara-negara berkembang yang diserang malapetaka ini yang dapat dihindarkan dengan mudah.
Spirulina memberikan manfaat kesehatan luar biasa kepada orang yang kekurangan zat-zat makanan. Spirulina banyak mengandung beta carotene yang dapat mengatasi masaah mata yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Protein dan vitamin B kompleks merupakan perbaikan gizi utama dalam makanan bayi. Ini adalah satu-satunya sumber makanan, selain air susu ibu, yang mengandung asam lemak esensial GLA dalam jumlah banyak, yang membantu mengatur seluruh sistem hormon.

Satu sendok makan sehari dapat mengatasi (menghilangkan) kekurangan zat besi, yang merupakan kekurangan mineral yang paling lazim. Spirulina adalah makanan protein yang paling mudah dicerna, dan penting terutama bagi orang-orang yang kekurangan zat-zat makanan yang ususnya tidak dapat lagi menyerap zat gizi secara efektif. Dari studi klinis yang dilakukan tampak bahwa spirulina membantu membangun kembali usus yang sehat. Manfaat bagi kesehatan ini membuat spirulina menjadi makanan yang baik sekali untuk menyembuhkan dengan cepat anak-anak yang menderita penyakit yang berhubungan dengan kekurangan gizi di Mexico, Romania, China, Rwanda, Zaire, India, Ukraina dan Belarusia.
Spirulina dihasilkan di lebih dari 22 negara dan digunakan di lebih dari 77 negara.

Organisasi Kesehatan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) menegaskan bahwa spirulina menjadi makanan yang menarik karena banyak alasan, dan dapat diberikan kepada anak-anak tanpa resiko apapun. Penggunaan lainnya yang diusulkan dari spirulina adalah untuk pencegahan kanker, hay fever (panas tinggi), infeksi herpes, kolesterol tinggi, penyakit kulit (seperti dermatistis, herpes, dll), infeksi HIV, perlindungan hati, penurunan berat badan.

Keuntungan dari spirulina
  • Spirulina tidak memerlukan tanah garapan yang subur dan oleh karena itu menghemat lahan dan tanah yang subur. Spirulina mengandung lebih dari 60% protein, lebih tinggi dari makanan lain di samping keuntungan cepat tumbuh dan hasil yang lebih tinggi.
  • Spirulina membutuhkan masukan energi lebih sedikit per kilo daripada kedelai, jagung, atau protein bovine (diperoleh dari sapi, kerbau). Karena sumber energi yang murah sudah habis, biaya makanan yang tergantung pada energi akan meningkat bersamaan dengan harga energi.
  • Spirulina menggunakan lebih sedikit air per kilo protein daripada makanan lainnya karena air itu dikembalikan ke kolam-kolam setelah panen.
  • Spirulina adalah penghasil oksigen yang besar yang bahkan lebih efisien daripada pohon dan hutan untuk menyerap karbondioksida dan melepas oksigen
  • Produksi spirulina menggunakan tanah yang tidak subur dan air payau dan merupakan obat yang manjur terhadap penggundulan hutan untuk menanam makanan. Karena orang makan sesuatu yang lebih rendah pada rantai makanan, tekanan untuk memusnakhan hutan belantara dapat dihentikan dan menolong menghijaukan kembali planet kita.
  • Spirulina tidak menimbulkan biaya yang belum diketahui untuk penggunaan air atawar, tanah subur dan hutan, pestisida, herbisida dan racun. Tidak ada biaya pengobatan jangka panjang karena makanan yang tidak sehat dengan tambahan bahan-bahan kimia.
"WHO menyatakan bahwa spirulina merupakan suatu makanan menarik karena berbagai alasan, kaya zat besi dan protein, dapat diberikan kepada anak-anak tanpa resiko apapun. Kami di WHO menganggap spirulina sebagai suatu makanan yang sangat cocok" - Organisasi Kesehatan Sedunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) Geneva, Swiss, 8 Juni 1993.



Komposisi Spirulina

----------------------------------------
 Protein            kira-kira 60% (51 - 71)
 Karbohidrat      kira-kira 14%      
 Lipid               kira-kira 6%  
----------------------------------------

-----------------------------------------------------------------
   Asam Amino           Gram         Protein       Protein Standar FAO  
   (esensial)           Spirulina      Telur Per  
                                            100 gram
-----------------------------------------------------------------
 Isoleusice                6.4             5.8                4.0
 Leucine                   10.4            9.0 <            7.0
 Lysine                     4.5             6.7               5.5
 Methionine               2.2             3.0               5.5*
 Phenylalanine           5.4             5.3                6.0
 Threonine                5.4             5.3               4.0
 Tryptophane            1.5             1.8               1.0
 Valine                     7.5             7.2               5.0
-----------------------------------------------------------------

*termasuk cystine

Tabel dari Busson, F, Spirulina Platensis (Gom) Geitler et. Spirulina geitleri, J. Dr. Toni, Cynophycees Alimentaries, Armee Francaise, Service de Sente, Parc de Pharo, Marseill, 1971.

-----------------------------------------------
 Karbohidrat                            Per 100 gram
-----------------------------------------------
 Ramnose                                   9.0
 Glucane                                    1.5
 Phosphorolated Cyclitois              2.5
 Asam Glucosamine Muramic          2.0
 Glycogen                                  0.5
 Asam Scialic dan lain-lain            0.5
------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------
 Lipid (yang utama)                                      mg/kg
----------------------------------------------------------------
 Asam palmitic (asam lemak jenuh)     16.500 hingga 21.141
 Asam linoleic (FA jenuh)                  10.920 hingga 13.748
 Asam gamma linoleic (omega 6)        8.750 hingga 11.970
 Asam alpha linolenic (omega 3)        699 hingga 7.000
 Chlorophyll-a                                6.100 hingga 7.600
 Beta sitosterol                              30 hingga 97
 Beta carotene                               Rata-rata 1.700
-----------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------
 Vitamin                                                       mg/kg
-----------------------------------------------------------------------
 Biotin                                         0.4
 Cyanocobalmin                             0.45 (analog tidak termasuk)
 Delta-calcium panthothenate         11.0
 Folic acid                                   0.5
 Inositol                                      350
 Nicotinic acid (PP)                       118<
 Pyridoxine (B6)                           3
 Riboflavine (B2)                          40
 Thiamin (B1)                              55
 Tocopherol (E)                           190
 Ascorbic acid (C)                        90
------------------------------------------------------------------------

Karbohidrat, Lipid dan Vitamin; Sumber-SOSA TEXCOCO, Mexico

  Belarusia
  • Spirulina - penyerap alami dari radionucleides oleh L.P Loseva dan I.V Dardynskaya. September 1993. Institut Penelitian Kedokteran Radiasi, Minsk, Belarusia, Kongres Internasional ke-6 mengenai Algologi Terapan (penelitian ilmiah mengenai algae, tanaman yang hidup dalam air, termasuk ganggang laut, berukuran dari sel mikroskopis sampai daun yang panjangnya ratusan kaki), Republik Czech, Belarusia.
Spirulina, suatu suplemen makanan alamiah, mengurangi tingkat keracunan akibat tercemarnya zat radioaktif pada urin sampai dengan 50% hanya dalam waktu 20 hari. Hasil ini dicapai setelah memberikan 5 gram sehari kepada anak-anak di Institut Ilmu Kedokteran Radiasi di Minsk, Belarusia. Institut ini mengembangkan suatu program untuk mengobati 100 orang anak setiap hari. Laporan tahun 1993 ini menegaskan hasil penelitian tahun 1990-1991 mengenai efek spirulina yang bermanfaat bagi kesehatan pada anak-anak yang terkena penyakit radiasi. Kesimpulannya : "Penggunaan spirulina mengurangi beban dosis Radio-aktif yang didapat dari makanan yang tercemar radio-nuclide, Cesium-137 dan Strontium-90. Spirulina baik untuk menormalisasi kemampuan penyesuaian tubuh anak-anak dalam kondisi radiasi dosis rendah yang berlangsung lama."
  • Spirulina platensis dan keahlian khusus untuk membantu detoksifikasi bahan-bahan polutan dan untuk memperkuat sistem kekebalan oleh L.P Loseva. September 1999. Institut Penelitian Ilmu Kedokteran Radiasi, Minsk, elarusia. Kongres Internasional ke-8 mengenai Algologi Terapan, Italy, Belarusia.
Tujuan utama dari studi ini adalah meneliti pengaruh spirulina platensis terhadap sistem kekebalan terhadap normalisasi oksidasi lipid peroksida dan kegiatan anti-oksidan, dan juga terhadap kandungan radionucleide yang berlangsung lama. Dalam penelitian ini dilibatkan anak-anak dan remaja yang tinggal di daerah yang terkena polusi pancaran radiasi dan orang-orang yang cidera ketika terjadi bencana Chernobyl. Untuk mencapai hasil yang diinginkan, dianjurkan untuk memakan spirulina selama 3 bulan dan bila tidak diteruskan, tindakan ini hendaknya diulang lagi dalam waktu setengah tahun. Mekanisme yang mungkin mengandung unsur atau nilai pengobatan : a) Gabungan alamiah dari bahan gizi membantu terbentuknya kompleks radionucleide yang tidak dapat diserap melalui analog seperti kalsium, potassium, dsb, dan mendorong pengeluaran. b) Unsur mikro dan makro dari spirulina yang mudah dicerna dan umum dimakan mempunyai pengaruh yang positif terhadap berbagai fungsi dari sistem kekebalan.

  China
  • Spirulina di Jiangxi China oleh Miao Jian Ren. 1987 Akademi Ilmu Pertanian. Disajikan di Soc. Appl. Algology, Lille France September 1987. China
Di Rumah Sakit Anak Nanjing, 27 anak-anak, usia 2-6 tahun, dalam waktu yang singkat sembuh dari nafsu makan yang buruk, keringat pada malam hari, diare dan sembelit dengan formula zat makanan bergizi yang mengandung 1.5 g spirulina, 12 g barley sprout (gerst, semacam gandum yang dipanggang), vitamin B1 dan Zinc. Efek klinis menunjukkan bahwa spirulina terbukti merupakan makanan sehat bagi anak-anak.
  • Penelitian mengenai efek menyembuhkan dari spirulina yang mengandung zinc bagi anak-anak yang kekurangan zinc oleh Wen Yonghuang, et al. 1994. Perguruan Tinggi Kedokteran Capital, Beijing. Disajikan pada Kongres Phycological Internasional ke-5, Qingdao, Juni 1994, China.
Spirulina dengan suatu kandungna zinc yang tinggi dapat dua kali lebih efektif daripada suplemen zinc dalam menyembuhkan kekurangan zinc pada anak-anak. Dosis zinc dari spirulina yang efektif adalah 2 sampai 4 lebih sedikit daripada zinc dari suatu suplemen yang biasa, zinc sulfate. Lebih dari dua kali, anak-anak disembuhkan dengan spirulina yang mengandung zinc yang tinggi. Seratus anak didiagnosa menderita kekurangan zinc. Selama tiga bulan, 50 anak-anak diberi zinc sulfate dan 50 anak-anak diberi tablet spirulina. Para dokter menyimpulkan bahwa efek spirulina jauh lebih baik dari pada zinc sulfate. Spirulina tidak menghasilkan efek samping dan mudah diberikan untuk jangka waktu yang lama. Mereka berteori bahwa spirulina dengan kandungan zinc yang tinggi mempunyai bahan bioaktif dan bergizi yang memajukan penyerapan mineral, kesehatan pada umumnya dan sistem kekebalan.

  Republik Demokratik Kongo
  • Kemanjuran algae spirulina sebagai makanan untu anak-anak yang mengalami kekurangan gizi energi-protein dalam lingkungan tropis oleh P. Bucaille 1990. Universitas Paul Sabartier, Toulouse, Perancis. Oktober. 1990. Zaire (dalam bahasa Perancis)
  Jerman
  • Penilaian klinis dan biokimia terhadap spirulina berkenaan dengan penerapannya dalam pengobatan kegemukan oleh E.W. Becker, et all. 1986 Inst. Chem. Pfanz. Publikasi dalam Laporan lmu Gizi Internasional, Edisi 33 No. 4 hal. 565. Jerman.
  India
  • Penilaian chemoprevention (pencegahan dengan kemo) kanker mulut dengan spirulina oleh Babu, M. et al. 1995. Publikasi di Ilmu Gizi dan Kanker, Edisi 24, No. 2, 197-202. India.
Microalgae spirulina warna hijau kebiruan, yang digunakan dalam makanan sehari-hari penduduk pribumi di Afrika dan Amerika, ternyata adalah sumber alam yang kaya akan protein, carotenoid dan bahan zat gizi mikro lainnya. Penelitian eksperimen pada hewan menunjukkan suatu efek menghambat dari spirulina algae terhadap penyakit kanker mulut. Penelitian yang dilakukan diantara anak-anak pra sekolah di India menunjukkan bahwa sprulina fusiformis adalah sumber yang efektif dari vitamin A yang sama dengan makanan. Kami menilai aktivitas chemoproventatif dari spirulina (1 g/hari selama 12 bulan) dalam membalikkan oral leukoplakia (pembengkakan kelenjar pada rongga mulut) pada pengunyah tembakau di Kerala, India. Proses penyembuhan luka (Regresi luka-luka) yang menyeluruh tampak pada 20 dari 44 (45%) subyek yang dapat dinilai yang diberi tambahan dengan spirulina, dibanding dengan 3 dari 43 (7%) di placebo. Bila dibagi atas jenis leuklopakia, tanggapannya lebih tegas pada luka : perkembangan baik tampak pada 16 dari 28 (57%) subyek dengan leukoplakia, 2 dari 8 dengan erythroplakia, 2 dari 4 dengan verrucous leuklopakia, dan 0 dari 4 dengan luka yang memborok dan berbenjol-benjol. Dalam waktu satu tahun setelah meng-hentikan pemberian suplemen, pada 9 dari 20 (45%) penanggap penuh dengan spirulina luka-luka kambuh lagi. Penambahan dengan spirulina tidak meningkatkan konsentrasi serum retinal atau beta karoten atau tidak terkait dengan keracunan. Ini adalah studi manusia pertama yang mengevaluasi potensi kemopreventif dari spirulina. Studi-studi lainnya dengan keadaan dan populasi yang berbeda membutuhkan evaluasi lebih lanjut.
  • Bioavailabilitas dari karoten spirulina pada anak-anak pra-sekolah oleh V. Annapurna, et al, 1991. Institut Ilmu Gizi Nasional, Hyderabad, India. J. Clin. Biochem Nutrition. 10 145-151. India.
Bioavailabilitas dari jumlah karoten dan beta karoten dari spirulina diperiksa pada anak-anak pra-sekolah yang tampaknya sehat-sehat dan hasilnya ternyata sebanding dengan hasil yang dilaporkan untuk sumber tanaman yang lain seperti sayuran dau-daunan dan wortel. Penelitian menunjukkan pula bahwa spirulina merupakan sumber yang baik dari Vitamin A, karena ada suatu peningkatan yang signifikan dalam kadar serum retinol. Para peneliti menyimpulkan spirulina dapat digunakan sebgai suatu sumber Vitamin A dalam susunan makanan, relatif murah, memiliki beta karoten yang lebih tinggi daripada sumber tanaman lain da dapat diusahakan sepanjang tahun.
  • Penambahan besar-besaran bahan gizi dengan spirulina alga oleh C.V. Seshadri 1993. All India Coordinated Project on Spiulina (Proyek Terkoordinir mengenai spirulina di Seluruh India). hri Amm Murugappa Chettiar Research Center (MRRC) Madras, India
Program Pemberian makanan selama setahun dengan 5.000 anak-anak pra-sekolah menunjukkan suatu gejala kekurangan vitamin A. "Bitot's spot" berkurang dari 80% ke 10%. Aanak-anak pedesaan dekat Madras makan 1 gram spirulina sehari selama paling sedikit 150 hari. Jumlah yang sedikit ini memberikan beta karoten (vitamin A) yang dibutuhkan setiap hari, yang dapat membatu mencegah kebutaan dan penyakit-penyakit mata. Dalam penelitian lain pada 400 anak-anak murid sekolah, suatu dosis beta karoten dari spirulina meningkatkan status vitamin A mereka ke tingkat yang sama seperti mereka yang diberi vitamin A murni. Spirulina diberikan kepada anak-anak dengan cara yang unik: mie dikeluarkan, dibubuhi gula untuk mengawetkan beta karoten. Yang disebut "Sporp-Om" disukai oleh anak-anak. Proyek ini disponsori oleh pemerintah India.

  Jepang
  • Pengalaman klinis yang memberikan spirulina kepada pasien yang menderita anemia hypochronic oleh T. Takeuchi, et al. 1978. Tokyo. Universitas Kedokteran dan Kedokteran Gigi, Jepang.
Delapan orang wanita mengurangi makan mereka supaya tetap kurus dan memperlihatkan tanda-tanda anemia hipokronik lebih rendah dari kadar hemoglobin darah yang normal. Mereka makan empat gram spirulina setiap kali setelah makan. Setelah 30 hari kadar hemoglobin darah meningkat 21% dari 10.9 ke 13.2, suatu tingkat yang memuaskan, tidak lagi dianggap menderita kurang darah.
  • Pengaruh spirulina yang menurunkan kolesterol oleh N. Nayaka, et al. 1988. Universitas Tokai. Publikasi dalam Laporan Gizi Internasional, Edisi 37, No. 6, 1329-1337 Jepang.
Tiga puluh orang pria sehat dengan kolesterol tinggi, hipertensi dan hiperlipidemia ringan, memperlihatkan tingkat kolesterol serum, trigliserida dan LDL (lemak berbahaya) yang lebih rendah setelah makan sprirulina selama delapan minggu. Mereka tidak mengganti makanan mereka, kecuali ditambah dengan spirulina. Tidak tampak pengaruh yang merugikan. Kelompok A mengkonsumsi 4,2 gram sehari selama delapan minggu. Kolesterol serum turun 4.5% dalam waktu  4 minggu dari 244 menjadi 233. Kelompok B memakan spirulina selama empat minggu, lalu berhenti. Tingkat kolesterol serum berkurang, lalu kebali ke tingakt semula. Para peneliti menyimpulkan bahwa spirulina benar-benar menurunkan kolesterol serum dan mungkin berpengaruh dapat meringankan penyakit jantung karena indeks arterio-sklerosis (pengerasan pembuluh darah) membaik.

  Macedonia
  • Pengaruh pelatihan ekstensif mengenai jumlah eritrosit dan tingkat hemoglobin dan perbaikannya oleh Z. Trojacanec rt al. 1998. Institut Kedokteran, Fisiolaogi Terapan dan Eksperimen, Fakultas Kedokteran Skopje, Macedonia. Dipublikasikan dalam Kongres Ilmu Kedokteran Olah Raga Dunia FIMS XXIV, Juni 1998.
Proses-proses latihan yang ekstensif seringkali diikuti perubahan dalam komposisi darah. Ada bukti mengenai hubungan yang tinggi antara jumlah latihan dan intensitas olah raga dan kelelahan pada para atlet. Kami menemukan defisit besi non-anemik (kehilangan zat bsi berlebih karena kelelahan) yang khas pada atlet. Tujuan kami adalah untuk memonitor parameter hematologi para atlet dengan kondisi kelelahan dan meneliti waktu koreksi dengan menggunakan suplementasi besi. Dua pluh (20) olahragawan dan dua puluh (20) olahragawati usia 18-22 tahun turut mengambil bagian dalam studi ini. Contoh darah diambil, dan jumlah eritrosit, hemoglobin, besi serum dan indeks penawaran dihitung. Semua atlet diberi tablet spirulina, yang mengandung 1,5 mg Fe2+, 3 kali sehari selama 2 bulan. Mereka dipantau selama 3 bulan. Pada kelompok atlet wanita ditemukan perubahan yang signifikan pada tingkat hemoglobin, serta meningkatnya index penawaran dan besi serum. Kenaikan yang jelas dari besi serum tampak pada atlet pria dan wanita. Gejala klinis seperti kelelahan, keletihan otot dan mengantuk hilang setelah kekurangan zat besi diperbaiki. Tambahan spirulina memperbaiki usaha untuk mencegah terjadinya kekurangan besi non-anemik pada atlet, dan terutama pada atlet wanita. Memperbaiki cadangan besi adalah merubah secara tidak berlebihan peraturan susunan makanan yang dapat meningkatkan kesehatan dan kapasitas (kemampuan) fisik para atlet.

  Meksiko
  • Eksperimen klinis dengan spirulina oleh R. Ramos Galvan. 1973. Institut Ilmu Gizi Nasional, Mexico City. Mexico (dalam bahasa Spanyol).
  Rumania
  • Pengamatan penggunaan spirulina sebagai sumber faktor bergizi dalam mengobati beberapa penyakit yang disertai kekurangan bahan bergizi oleh V. Fica et al. 1984. Clinica II Medicala, Spitalui Clinic, Bucuresti. Med. Interna 36 (3). Rumania. (dalam bahasa Rumania)
Tablet spirulina diberikan kepada 21 orang pasien yang menderita berbagai kekurangan bahan bergizi. Mereka kehilangan berat badan bersama dengan gangguan pencernaan, infeksi turberkolusis, radang pankreas dan lambung perut kronis, rheumatoid arthritis (kekakuan, dan rasa ngilu pad tulang-tulang sendi), anemia dan diabetes mellitus. Dengan spirulina, berat badan pasien bertambah dan proteinogram mereka bertambah baik.

  Rusia
  • Cara untuk menormalisir tingkat immunoglobulin E, dengan menggunakan spirulina sebagai suplemen makanan oleh L. Evets, et al. 1994. Universitas Kedokteran Negara Bagian Grodenski, Komite Paten dan Perdagangan Federasi Rusia (19) RU (11) 2005486. 15 Januari 1994, Rusia.
Immunoglobulin E (IgE) dari anak-anak yang tinggal di daerah radioaktif tinggi adalah jauh di atas normal. Penelitian yang dilakukan pada 270 anak-anak menunjukkan bahwa dengan minum tablet spirulina sebanyak kira-kira 5 gram per hari akan menormalisir IgE dalam waktu 6 minggu. Kadar IgE tidak berubah pada anak-anak yang tidak makan spirulina. Tidak tampak adanya efek samping. Spirulina menurunkan jumlah IgE di dalam darah, yang pada gilirannya mengembalikan kepada keadaan yang normal dan mengurangi alergi.

Sepuluh pusat usaha spirulina masing-masing seluas sepuluh hektar, dapat menghasilkan lebih dari 360 juta dosis spirulina setiap tahun, yang terdiri dari 10 gram spirulina per dosis, untuk dicampur dengan tepung biji-bijian/padi-padian (cereal), yang dapat menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa enam juta orang lebih setahun.


Link yang terkait :

Penelitian untuk Kemajuan - Teknologi Antenna

Budidaya Spirulina bermanfaat bagi Lingkungan

Rehabilitasi Bahan Gizi dan Spirulina-Laporan Ilmiah Burkina Faso mengenai Manfaat Spirulina dalam Perlawanan Pasien yang Terinfeksi HV di Burkina Faso, Afrika.

Laporan Ilmiah Terakhir mengenai Manfaat Spirulina, 29 Agustus 2008 dari Jurnal mengenai Ilmu Gizi Klinis Amerika.

Laporan Medis India mengenai Manfaat Spirulina Terhadap Diabetes

Rehabilitasi dengan Spirulina terhadap Malaria

Pendekatan Terus Menerus untuk Memerangi Kekurangan Gizi

Potensi Saling Melengkapi antara Bubuk Cocoa Flavenol Tinggi dan Spirulina untuk Perlindungan Kesehatan (Mexico, 2009)

Ahli Penata diet mengusulkan produk-produk alamiah untuk melawan infeksi virus (Jepang, 2009)

Spirulina menghambat virus H1N1, kata peneliti (Jepang, 2009)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas Komentar Anda, kritik dan saran dapat dikirimkan melalui email: almuttahidin@gmail.com